Metode ilmiah atau
proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi
yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen.
Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi
suatu teori ilmiah.
Karakteristik Metode Ilmiah
·
Bersifat
kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya
proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan
menentukan metode untuk pemecahan masalah.
·
Bersifat
logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah.
Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan
bukti-bukti
yang tersedia
·
Bersifat
obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain
dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
·
Bersifat
konseptual, artinya proses penelitian dijalankan
dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
·
Bersifat
empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan
pada fakta di lapangan.
Langkah-Langkah
Metode Ilmiah
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang
digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini
menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol .
Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu:
1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu
yang harus diselesaikan.
2. Mengumpulkan
keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekatpada pemecahan
masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
3. Menyusun
hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusunberdasarkan data
atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
4. Menguji
hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5. Mengolah
data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan
kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yangobjektif, tidak
dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja
dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
6. Menguji
kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasilpercobaan perlu
dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka
hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar